Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!

travelawan

Myanmar, atau yang dikenal juga dengan nama Burma memang bukan satu negara tujuan wisata yang mainstream ya. Mungkin masih banyak traveler dari Indonesia yang ragu-ragu untuk mengunjungi negara ini, dan akhirnya memilih destinasi lainnya, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina atau Vietnam. Sama sih seperti aku yang akhirnya baru sempat main-main ke negara ini di awal tahun 2020. Mau tau apa aja? Baca dulu yuk, supaya ngga terkaget-kaget kalo nanti sampe di Myanmar.

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Makan sirih juga jadi budaya lho di Myanmar. Ngga heran kalo di jalan-jalan banyak sekali orang jual sirih. Kalo di Indonesia budaya nyirih umumnya di kalangan orang tua, ternyata di negara ini anak-anak muda juga nyirih. Kata seorang teman, ngunyah sirih emang jadi semacam pengganti rokok disini.

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Nah, yang ini mungkin banyak yang kurang suka lihatnya. Mungkin karena kebiasaan makan sirih – yang setelah dikunyah terus dibuang dengan cara dilepeh, orang-orang disini juga punya kebiasaan meludah. Jangan kaget kalo lagi naik taxi atau Grab tau-tau pas berhenti di lampu merah driver-nya buka pintu dan meludah keluar. Nah, di jalan2 juga banyak bercak-bercak merah, itu adalah ludah yang mengering. Kok warna merah? Ya karena efek makan sirih tadi. Kalo malas lihatnya… tutup mata aja ya, gaes!
  • Sarung! Begitu mendarat di bandara internasional Yangon aku surprised juga lihat banyak sekali yang pakai sarung (disebut longyi). Bahkan hampir semua driver Grab di kota ini juga sarungan. Mungkin karena udara Myanmar yang panas, bisa sekitar 40-an derajat Celcius kalo musim panas kayanya nyaman juga pake sarung.

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Ngga ada sepeda motor di kota Yangon? Betul sekali, sepeda motor resmi dilarang bersliweran dalam kota Yangon sejak tahun 2009. Penyebabnya karena banyaknya tingkat kecelakaan kendaraan beroda dua ini. Makanya pilihan untuk masyarakat lokal adalah naik bus (yang memang selalu penuh sesak pada jam-jam sibuk), atau naik mobil. Jadi otomatis ngga ada ojek online ya… Untuk kita wisatawan, naik Grab Car ngga mahal kok. Atau kalo mau lebih ‘advonturir’ bisa cobain naik bus kotanya.
  • Menu makanan yang hampir ada di tiap resto atau kafe dan wajib coba adalah Tea Leaf Salad (Laphet Thohk) atau salad daun teh, berupa sayuran segar yang dipadu dengan daun teh yang sudah difermentasikan. Rasanya sama sekali ngga kaya teh sih. Malah rasa kacang kedelai yang disangrai lebih dominan, plus biasanya pake bawang putih, tomat dan irisan cabe. Segar, cobain deh.
Baca juga:   Wisata ke Nepal, Negeri Damai Yang Bertabur Bendera Doa

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Satu lagi menu yang boleh dibilang makanan nasional Myanmar adalah Mohinga, semacam sup ikan yang kuahnya agak kental seperti soto. Sup dari kaldu ikan ini berisi daging ikan, bihun, sayuran, kacang dan batang pohon pisang. Mohinga bisa ditemukan sebagai menu sarapan andalan di berbagai restoran kelas atas sampai kedai kaki lima.

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Mau tampil ala penduduk lokal sekaligus menghalau panasnya sinar matahari Myanmar? Pake Thanaka deh, bedak yang terbuat dari kulit pohon Shwebo Thanaka dan Shinmadaung Thanaka ini ditumbuk sampai halus jadi bubuk dan nanti diaplikasikan ke wajah jadi semacam bedak dingin. Tradisi pake Thanaka ini udah turun temurun dari sekitar 2000 tahun lalu lho, warisan nenek moyang. Kalo mau ikutan pake, sekarang bentuknya dibuat kreatif jadi ada yang bentuk daun atau bunga.
  • Selain ke Yangon, aku juga sempat main ke Bagan. Dan keliling ‘Kota Ribuan Kuli dan Pagoda’ ini emang paling praktis dan murah sewa e-bike, yang merupakan motor/skuter elektrik. Sewa perhari (5.30 pagi – 8 malam) sekitar 5.000 MMK (ngga sampe Rp. 50.000). Mungkin karena kendaraan di kota ini juga masih sepi, sewa e-bike ini ngga dipinjamin helm. Hemm… naik motor tanpa helm, kaya tahun 80-an di Indonesia ya.

Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!, Travelawan

  • Oh ya, satu lagi yang ngga bisa aku lupain adalah setiap makan di restoran pasti akan dikasih semangkok kecil kacang untuk ngemil sambil nunggu pesanan kita datang.
  • Naik pesawat tanpa pake nomer tempat duduk? Mungkin ngga semua akan ngalamin hal ini ya. Tapi kemaren pas terbang dari Bagan menuju Yangon naik salah satu maskapai lokal, kita dibebasin mau duduk dimana aja. Wah, kaya naik kereta komuter ya. Kalo mau duduk di samping pilotnya boleh ngga? Hahaha…
Baca juga:   9 Fasilitas & Atraksi di Changi Airport

Itu dia 10 hal seru yang aku alamin waktu jalan-jalan ke Myanmar kemarin. Masih ragu-ragu mau main ke Myanmar? Asyik kok, soal bahasa ngga jadi masalah karena banyak juga yang mengerti bahasa Inggris, walau ngga semua orang fasih. Nanti aku bakal cerita lebih banyak lagi ya soal pengalaman jalan-jalan ke Myanmar. Baca terus blog Travelawan.

Also Read

Tags

4 thoughts on “Jalan-Jalan ke Myanmar, Ini Dia 10 Hal Serunya!”

  1. kayanya masih old school bgt ya Myanmar.. Tapi salut pemerintahnya bisa tegas buat ga bolehin motor di Yangon. Kalau di Jakarta sih aku berharap tetap boleh ada motor tapi dibatasi gituu,, berarti gak ya pemerintah kita? 🙂

    Kalau ke Myanmar mau juga ah sarungan kemana2 ahaha..

    -Traveler Paruh Waktu

    Reply
  2. Kamis besok aku ke Yangon nih mas. Makanya LG cari info dulu.. jujur aja ke negara ini sbnrnya supaya bisa khatam negara Asean aja :p. Dan aku booking 7 HR hotel hanya di Yangon hahahaha. Nth Napa ga tertarik ke bahan ato tempat lainnya. Tema traveling ke Yangon ini cm pgn santai dan leyeh2 :D. Kayaknya aku bakalan sering wiskul sih di sana 😀

    Reply
    • Halo kak Fanny, iya seru juga kok ke Myanmar. Kalo di Yangon banyak juga kafe2 untuk hangout. Jangan lupa ke Rangoon Tea House di downtown-nya. Selamat jalan2 ☺️

      Reply

Leave a Comment