Membuat travel itinerary? Apakah perlu? Mungkin ada diantara kita yang jika traveling akan ‘go with the flow‘ saja, datang ke satu tempat, tinggal melihat situasi dan nanti membuka peta atau brosur untuk melihat mau kemana hari ini. Tapi banyak juga mungkin yang seperti saya, tidak bisa tenang jika tidak membuat itinerary sebelum pergi. Semua harus direncanakan, agar nanti perjalanan lancar dan apa yang telah kita rencanakan dapat diselesaikan atau dikunjungi semua.
Memang itinerary itu penting, tapi kadang kita malas untuk membuatnya. Kalau ada yang menanyakan kepada saya apakah perlu untuk membuatnya, maka saya akan jawab ‘perlu’! Oleh karena itu di buku travel yang saya tulis, “Shortrip Bangkok – Pattaya”, juga saya sertakan contoh membuat itinerary dengan perhitungan budget yang rencana akan dikeluarkan.
Pada saat awal merencanakan untuk membuat itinerary, mungkin kita akan bingung apa saja yang harus dimasukkan dan harus memulai dari mana. Mencontoh berbagai itinerary yang kamu dapatkan dari internet, bisa menjadi langkah awal. Tapi di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tambahan, sehingga Anda juga bisa membuat itinerary tersebut lebih personal lagi, dan tidak hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Sehingga perjalanan Anda pun bisa jadi lebih mengesankan dan menyimpan kenangan khusus.
1. Travel To Explore
Dalam traveling atau berwisata, pada prinsipnya kita akan melakukan aktifitas di suatu tempat yang baru, dan juga mengeksplorasi hal-hal baru di tempat tersebut. Seperti misalnya kalau kita baru pertama kali ke Bangkok, tentu akan seru juga kalau mencoba untuk naik tuk tuk atau mencicipi Tom Yum langsung di negara tempat makanan tersebut berasal. Dengan membuat daftar apa saja yang ingin kita explore atau coba, membuat pengalaman dari perjalanan kita akan lebih lengkap.
2. Plan Your Own Trip
Memang paling mudah adalah mencontoh itinerary yang ada, atau ikut dalam tour. Tentunya tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun cobalah juga untuk menambahkan atau menyisipkan sesuatu yang berbeda. Misalnya selain tempat-tempat standar yang biasa dikunjungi wisatawan, mungkin ada satu atau dua tempat yang berhubungan dengan hobi Anda, dan bisa membuat perjalanan Anda bisa jadi lebih berkesan. Misalnya dengan mengikuti juga kursus singkat memasak makanan tradisional dari daerah atau negara yang Anda kunjungi, langsung di tempat asalnya.
3. Cari Informasi Sebanyak Mungkin
Kenali lebih dalam lagi tentang tempat yang mau dituju. Tujuan wisata utama memang wajib untuk dikunjungi, tapi mungkin dengan browsing melalui internet, ada tempat-tempat lain yang juga layak untuk Anda jelajahi. Selain itu penting juga sambil mencari informasi bagaimana kehidupan sehari-hari dan lingkungan yang akan dikunjungi, sehingga selain melengkapi itinerary, Anda juga tidak salah membawa jenis pakaian untuk dipakai disana, misalnya.
4. Membuat Prioritas
Sesuaikan jumlah hari kunjungan, dengan kemungkinan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada. Jika ternyata memiliki waktu terbatas, pilihlah tempat-tempat yang paling penting dulu atau yang ingin sekali Anda datangi.
5. Menyesuaikan Dengan Partner Traveling Anda
Itinerary yang kita rencanakan, tentu sangat berpengaruh juga dengan siapa yang kita ajak traveling. Akan beda kalau kita pergi sendiri atau bersama teman-teman sebaya, dengan jika mengajak anak atau orang tua kita. Rencanakan lebih banyak waktu untuk beristirahat, atau menyusun itinerary yang lebih ‘santai’.
6. Traveling Bersama Group
Jika memang merencanakan traveling dalam satu group yang lebih dari 4 orang, misalnya, sebaiknya sebelum menyusun itinerary saling bertukar pikiran dahulu. Baiknya jika bisa mencari waktu untuk berkumpul bersama dan menentukan prioritas tempat mana yang akan dikunjungi. Jika ada satu atau dua tempat dimana anggota group tidak setuju untuk mengunjungi, dibicarakan dari awal mengenai solusinya. Misalnya, ada saat-saat dimana tidak semua anggota group harus pergi bersamaan. Bisa saja berpisah dulu, nanti janjian bertemu di suatu tempat untuk melanjutkan jalan-jalan bersama.
7. Pentingnya Memperhitungkan Waktu
Sebaiknya saat sedang browsing, Anda membaca masukan mengenai hitungan jarak tempuh atau waktu tempuh untuk menuju ke tempat wisata tersebut, agar bisa membuat itinerary yang lebih realistis. Misalnya saat hendak jalan-jalan ke kota yang sering dilanda kemacetan, akan berbeda dengan petrencanaan waktu kalau kita traveling ke negara yang bebas macet atau memiliki fasilitas transportasi umum yang bisa diandalkan ketepatannya, seperti MRT atau monorail. Ini akan berpengaruh juga untuk saat Anda akan balik ke bandara, perhitungkan waktu tempuhnya agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan, seperti ketinggalan pesawat misalnya.
8. Lengkapi Data Penting di Itinerary
Bisa juga Anda tambahkan pada itinerary, alamat dan nomor telpon hotel yang akan menjadi tempat kita menginap, mencari tau harga tiket masuk ke tempat tujuan wisata, tarif taxi atau bus, jika menggunakan kendaraan umum. Dengan memasukkan informasi-informasi tersebut, Anda bisa hanya berpegang pada satu kertas itinerary saja, sehingga tidak repot.
Jika semua sudah siap, kini Anda bisa lebih tenang dan mantap untuk mengeksplorasi tempat yang menjadi tujuan Anda. Dengan adanya Itinerary, diharapkan jadwal dan budget yang dikeluarkan bisa sesuai dengan rencana awal. Selamat merencanakan dan membuat itinerary Anda.
Pagi kak Awan mau tanya donk kalau kita ingin wisata 3 hari 2 malam di Singapore apakah sebaiknya:
1. Beli STP 3 hari plus atau
2. Beli STP 2 hari plus ditambah dengan tiket hop on hop off 24 jam
Mana yang lebih baik… opsi 1 atau opsi 2 ?
Makasih kak, ditunggu jawabannya…
Halo kak Titi,
Kalo mau jalan sendiri (Singapura gampang kok untuk jalan sendiri), beli yang STP 3 hari plus.
Salam,
Awan