Pengalaman di KLIA2, Bandara Barunya Kuala Lumpur Yang Super Besar!
Super besar! Itulah yang pertama kali saya rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di bandara KLIA2, atau Kuala Lumpur International Airport 2 yang tepatnya ada di daerah Sepang, Malaysia ini. Gimana ngga besar? Wong untuk jalan dari pesawat menuju ke imigrasi itu rasanya jauh sekali... kalau jalan biasa bisa makan waktu sekitar 15 menit!
[caption id="attachment_985" align="aligncenter" width="810"]
Walau telah beroperasi sejak bulan Mei 2014, tapi bagian dalam bandara ini masih ada yang dibenahi disana-sini, belum semuanya ‘mulus’ rapih seperti di bandara utamanya, KLIA. Tapi dibandingkan dengan terminal LCCT (Low Cost Carrier Terminal), bandara bujetnya Kuala Lumpur yang sebelumnya, KLIA2 terbilang modern dan lengkap.
Bandara ini melayani penerbangan Domestik dan Internasional dari maskapai AirAsia, Cebu Pacific, Tigerair, Lion Air dan Malindo. Berjarak hanya 2km dari KLIA dan juga dilayani oleh kereta bandara KLIA Ekspres dan KLIA Transit. Enak sih, jadi praktis dan ada pilihan kalau mau ke tengah kota Kuala Lumpur. Dulu waktu bujet terminalnya di LCCT, pilihannya hanya bus atau taxi. Sementara dari KLIA2 kalau mau nyaman dan cepat sampai ke tengah kota bisa naik KLIA Ekspres (55 Ringgit sekali jalan – waktu tempuh 30 menit), atau kalau mau hemat bisa naik bus (10 Ringgit sekali jalan – waktu tempuh 1 jam) .
KLIA2 yang super besar ini memang dirancang untuk bisa menampung hilir mudiknya sekitar 45 juta penumpang setiap tahunnya, sementara LCCT dulu hanya bisa menampung 15 juta penumpang setiap tahun. No wonder kalau fasilitas di bandara ini juga di desain untuk kenyamanan para penumpang. Bangunan depannya sudah seperti mall, lengkap dengan gerai-gerai, butik-butik, Duty Free Shop, kafe dan restoran. Ada sekitar 225 retail disini, beberapa diantaranya resto yang juga kita temukan di Jakarta seperti Nanny’s Pavillon dan Bumbu Desa.
Tips Penting: Siapkan Waktu Yang Cukup Saat Keberangkatan
Ini pengalaman saya kemarin, harus berlari-lari sampai hampir kehabisan nafas gara-gara mengejar jangan sampai tertinggal pesawat, karena jauhnya boarding gate (pintu masuk ke pesawat) dari imigrasi. Kalau jalan normal, bisa makan waktu sekitar 20 menitan untuk jalan kaki setelah imigrasi ke Gate Q21 yang adanya di paling ujung!
Sebaiknya satu jam sebelumnya sudah masuk untuk proses imigrasi. Karena saya dan teman-teman antre di imigrasi 45 menit sebelum jadwal keberangkatan. Jalur antrean saya sih lancar sekali, sementara teman saya yang antre di jalur sebelah petugas yang prosesnya memang lebih lama, sehingga saat dia selesai, jadwal keberangkatan kami sudah sangat mepet dan memang harus lari ke gate keberangkatan. Ya, semoga bisa jadi masukan untuk kawan-kawan, apalagi kalau traveling dengan orang tua atau anak kecil.
