Tempat Tujuan Wisata Utama di Bangkok, Grand Palace dan Wat Pho
Setelah kemarin seharian kami berwisata ke tempat-tempat hiburan yang masuk kategori ‘modern’, di hari berikutnya dalam rangkaian tour Shortrip Bangkok – Khao Yai ini kami mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai historis dan merupakan objek pariwisata utama di Bangkok. Dua tempat ini adalah favorit saya, yaitu Grand Palace dan Wat Pho. Makanya saya merasa senang sekali begitu tau tempat-tempat ini masuk dalam list kunjungan, berarti bisa mengajak juga teman-teman pemenang kuis yang turut dalam rombongan untuk merasakan pengalaman berkunjung ke dua tempat terindah di Bangkok ini.
Pagi itu setelah sarapan di hotel, akhirnya sekitar jam 9 pagi kami telah dijemput oleh tour guide kami, Mrs. Kun Tin, untuk menuju ke Grand Palace. Memang saya telah berkunjung ke istana ini sekitar 5 kali dalam perjalanan saya Bangkok selama ini, tapi bagi saya kompleks kerajaan Thailand yang dibangun mulai dibangun pada saat pemerintahan Raja Rama I, sekitar 1782, tetap selalu memukau. Kalau ada yang tanya ke saya, tempat apa yang wajib dikunjungi di Bangkok, saya akan jawab Grand Palace!
Saat dari Jakarta anggota rombongan juga sudah dikabarkan oleh Mbak Valen dari Tourism Authority of Thailand, Jakarta, ketentuan busana untuk masuk ke Grand Palace dan sebagian besar kuil di Thailand. Diantaranya adalah tidak boleh pakai celana pendek, kaos tanpa lengan dan juga sandal. Jadi hari itu kami semua sudah siap, memakai celana panjang, rok panjang, t-shirt berlengan dan sepatu.
Sama seperti setiap saya berkunjung ke Grand Palace, tempat ini selalu penuh wisatawan. Tidak heran, karena memang tujuan wisata utama di Thailand. Untungnya hari itu matahari tidak terlalu menyengat, sehingga kami bisa puas menikmati sudut-sudut kompleks Grand palace yang indah dan di bangun dengan perpaduan arsitektur khas Thailand dan gaya neo-Baroque.
Kompleks Grand Palace yang luasnya sekitar 500 x 300 meter ini, di dalamnya juga terdapat kuil paling suci di Thailand, yaitu Wat Phra Kaew. Di kuil ini lah bersanding patung Buddha paling suci di Thailand, yaitu Emerald Buddha, patung Buddha setinggi 66 cm yang terbuat dari batu giok hijau, yang pada setiap musim terdapat upacara saat penggantian busana sang Buddha yang terbuat dari emas murni. Wat Phra Kaew sangat megah. Seluruh dinding dan langit-langitnya dihiasi lukisan indah. Kita dilarang untuk berfoto selama berada di dalam kuil suci ini.
Grand Palace yang menjadi symbol keluarga kerajaan Thailand ini, saat ini memang tidak menjadi kediaman resmi Raja Thailand lagi. Pada masa kekuasaan Raja Rama V, kediaman resmi keluarga kerajaan pindah ke istana baru di daerah Dusit hingga kini. Grand Palace yang memiliki taman-taman indah bergaya Inggris ini, kini difungsikan untuk menggelar berbagai upacara kerajaan dan menjamu tamu Negara.
Selain itu di kompleks ini juga ada Museum Coins and Decorations, dimana merupakan tempat disimpannya medali-medali kerajaan yang terbuat dari logam mulia, batu-batu berharga dan koleksi koin sejak beberapa abad lalu. Oh ya, tiket masuk Grand Palace bisa dipakai untuk masuk ke museum ini, juga ke Vimanmek Mansion serta Ananta Samakhom Throne Hall yang berada di daerah Dusit.
Kunjungan ke Grand Palace bagi saya kali ini memiliki arti yang khusus, karena cover buku travel yang saya tulis “Shortrip Bangkok – Pattaya” menggunakan gambar salah satu patung di Grand Palace yang sempat saya foto akhir tahun lalu saat ke sini. Akhirnya saya bisa foto lagi di depan patung ini dengan buku saya.
Berikut info untuk kamu yang mau singgah ke Grand Palace, Bangkok:
Alamat: Na Phra Lan Road (pintu masuk utama)
Tel: +66 2 222 8181
Website: palaces.thai.net/vt/vtgp
Transportasi:
Naik Chao Phraya Express Boat ke Ta Chang Pier (N9). Jalan kaki 10 menit, pintu masuk di Na Phra Lan Road (dekat taman Sanam Luang)
Jam Buka: 08.30 – 15.30 (setiap hari)
Tiket Masuk: 500 baht
Wat Pho
Tidak jauh dari Grand Palace ada satu kuil populer yang selalu saya datangi jika ke Bangkok. Kalau dihitung-hitung, mungkin sudah sekitar 10 kali saya bertandang ke Wat Pho, dan selalu senang mengunjunginya. Kemegahan patung Buddha berlapis emas sepanjang 46 meter yang sedang berbaring, melambangkan Sang Buddha di Nirvana, sangat indah dan menakjubkan. Mata dan kaki patung Buddha ini dihiasi dengan mother pearl (kerang mutiara). Rangkaian mutiara di bagian telapak kaki terdiri dari 108 panel, yang menggambarkan ciri agung seorang Buddha.
Lukisan-lukisan indah yang menghiasi dinding dalam kuil, mempercantik suasana dan pas untuk jadi background berfoto. Di sepanjang dinding ada mangkok-mangkok yang berjajar dan bisa kita isi dengan koin. Kita tinggal membayar sumbangan 20 baht, dan mengambil satu piring yang berisi tumpukan koin. Koin-koin itu nantinya kita masukkan satu per satu ke dalam mangkok perunggu yang berjajar, sambil memanjatkan doa dan melihat sejauh mana keberuntungan kita. Jika koin masih tersisa atau pas untuk mengisi mangkok terakhir, itu artinya kita memiliki keberuntungan dan rejeki yang bagus. Tapi ya balik lagi kepada kepercayaan masing-masing.
Kali ini bersama rombongan pemenang kuis Shortrip Bangkok – Khao Yai yang dipersembahkan oleh Tourism Authority of Thailand, Jakarta Office, bekerjasama dengan penerbit Elex Media Komputindo, Toko Buku Gramedia, Majalah JalanJalan, Radio Lite FM Jakarta dan saya, Travelawan, kami dapat kesempatan lagi ke sini.
Kalau Anda jalan-jalan sendiri tidak pakai tour, dari pintu utama Grand Palace Anda tinggal belok ke kiri dan menyusuri tembok putih istana, tidak sampai 1 km. Nama resmi Wat Pho cukup panjang, yaitu Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn. Dulunya adalah biara utama kerajaan, juga salah satu kuil terpenting di masa pemerintahan Raja Rama I. Nama Wat Pho akhirnya digunakan karena kuil ini dulunya adalah biara tua dari masa pemerintahan Ayutthaya, bernama Wat Phodharam. Makanya sampai kini masyarakat Thailand lebih populer menyebutnya sebagai Wat Pho.
Ada yang berbeda di Wat Pho saat kedatangan saya kali ini. Kini dengan harga tiket masuk 100 baht, di tiket tersebut terdapat kupon yang bisa ditukarkan dengan sebotol air minum di dekat pintu keluar. Dan dulu kalau kita mau masuk ke dalam kuil, sepatu kita titipkan di rak sepatu yang berada di luar kuil. Namun kini telah disediakan kantong dari bahan parasit, dimana kamu bisa memasukkan sepatu dan dibawa sendiri. Begitu pun kalau kita memakai pakaian yang kurang sesuai untuk masuk ke kuil ini, misalnya memakai celana pendek, bisa pinjam baju penutup yang bentuknya mirip kimono, jadi bisa kita pakai dan akan diperbolehkan untuk masuk kuil.
Mau coba Thai massage dengan harga terjangkau? Bisa di Wat Pho, karena di kompleks ini terdapat Thai Traditional Medical and Massage School yang merupakan pusat pelatihan pijat tradisional Thailand. Jadi kalau lelah setelah berkeliling tempat ini, bisa langsung coba massage-nya.
Untuk menuju ke Wat Pho saat wisata ke Bangkok:
Alamat: Antara Sanam Chai Road dan Maharat Road, samping Grand Palace
Tel: +66 2 225 9595 / 2 622 0100
Website: watpho.com
Transportasi:
Chao Phraya Express Boat ke Tha Tien Pier (N8). Jalan kaki sekitar 250 meter menuju Thai Wang Road
Jam Buka: 08.00 – 17.00 (setiap hari)
Perjalanan wisata kami hari ini tidak hanya sampai di Wat Pho saja, masih ada tempat lain yang tidak kalau seru yang akan kami tuju. Nanti saya akan lanjut cerita lagi ya!