China, yang kini kita kenal kembali dengan nama Tiongkok memang jadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan mancanegara, termasuk dari Indonesia. Tapi kalau soal urusan jalan-jalan ke Tiongkok, kebanyakan wisatawan Indonesia memang memilih untuk ikut tour sih… Hal ini bisa dimaklumi, karena memang kendala utama yang akan kita hadapi adalah soal bahasa. Tidak semua orang akan merasa berani atau nyaman untuk jalan sendiri, sementara merasa sulit untuk berkomunikasi.
Karena pernah punya pengalaman jalan ke Shenzhen bareng teman tanpa ikut tour, ternyata memang perlu usaha ekstra kalau mau menanyakan petunjuk jalan, karena yang bisa berbahasa Inggris terbatas. Akhirnya waktu rencana mau berkunjung ke Beijing tanpa ikut tour, yang pertama kepikiran adalah mencari tempat nginap yang staf atau pegawainya mengerti bahasa Inggris. Begitu baca-baca review di situs booking penginapan yang terkenal, banyak yang kasih komentar kalau memang problemnya adalah kendala bahasa ini. Komunikasi untuk hal-hal stardar saja susah, apalagi kalau mau tanya petunjuk untuk wisata keliling kota?
Sebagai anggota situs Couchsurfing, akhirnya saya coba kontak dengan beberapa anggota yang memang tinggal di Beijing untuk menanyakan pilihan penginapan yang pas untuk ‘turis’ yang mau jalan-jalan sendiri, tanpa ikutan tour. Mulai dari cara ke Great Wall, sampai info untuk penginapan saya dapatkan dari teman-teman Couchsurfing ini. Untuk hal penginapan, sebaiknya kalau memang jalan sendiri lebih enak untuk nginap di hostel.
Keuntungannya menginap di hostel, karena sering jadi tempat menginap para backpackers mancanegara, pegawai yang mengelolanya pun biasanya fasih berbahasa Inggris. Dengan tidak terlalu banyaknya kamar yang umumnya dimiliki hostel (tidak seperti hotel-hotel besar), pelayanan jadi lebih bersifat personal, seperti dengan teman. Kita bisa punya waktu untuk ngobrol, dan tanya ke mereka untuk petunjuk jalan, rekomendasi tempat-tempat yang wajib dikunjungi serta tempat hangout yang seru.
Hostel yang saya pilih adalah Sleepy Inn Downtown Lakeside Beijing, lokasinya tidak begitu jauh dari sebuah danau dan merupakan daerah pemukiman warga yang tenang. Pagi-pagi saya masih bisa jalan kaki keliling danau, melihat angsa-angsa yang berenang dan banyak juga yang memancing di danau ini. Di antara tempat tinggal ini juga terdapat warung-warung rumahan layaknya di Indonesia, minat jajan saya langsung bangkit! Tinggal tunjuk jajanan yang saya mau beli, dilanjutkan dengan bahasa jari untuk tau berapa harganya. Hehehe… Jarak dari hostel ke stasiun untuk naik transportasi umum pun tidak jauh, hanya sekitar sepuluh menit jalan kaki.
Jadi kalau memang niat untuk explore tempat atau kota baru yang kira-kira kita akan menghadapi kendala bahasa, coba deh baca review tentang hostel-hostel di tempat tersebut. Tidak hanya waktu di Beijing saja, saat ke Jepang saya pun memilih menginap di hostel dan sangat tertolong karena bisa komunikasi dan tanya informasi ke para stafnya yang lancar berbahasa Inggris.
Sleepy Inn Downtown Lakeside Beijing
No.103 De Sheng Men Nei Da Jie, Xicheng, 100035 Beijing, China
Tel: +86 10 6406 9954
(Bisa pesan melalui berbagai situs pemesanan hostel ternama seperti Agoda[.]com, Booking[.]com atau Hostelworld[.]com)