Pertama kali membaca tentang kota Dalat di Vietnam, adalah ketika saya sedang membuka-buka lembar buku 1,000 Places To See Before You Die, sebuah travel book yang ditulis oleh Patricia Schultz. Disitu Dalat digambarkan sebagai sebuah kota kecil di dataran tinggi, sekitar 300 km dari Ho Chi Minh City yang populer dengan vila-vila bergaya Perancis, karena memang merupakan daerah peristirahatan di jaman kolonial Perancis dulu.
Kemudian saya juga baru teringat dengan pelajaran sejarah di sekolah dulu, dimana pada tanggal 9 Agustus 1945 Marsekal Terauchi, Panglima Besar tentara Jepang di Asia Tenggara memanggil Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta yang saat itu adalah pimpinan dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), ke markasnya di Dalat. Disitulah pertama kali dibahas tentang rencana kemerdekaan Indonesia.
Kekentalan gaya arsitektur Perancis sangat terasa jika Anda mengunjungi stasiun kereta Da Lat Railway Station, yang dibangun dengan gaya art deco oleh arsitek Perancis Moncet & Reveron. Satu lagi bangunan yang sangat populer dan menjadi icon kota ini adalah Dalat Palace Luxury Hotel & Golf Club. Hotel ini dibangun sekitar tahun 1920 dengan dekor French colonial, berhalaman sekitar 5 hektar yang ditata indah.
Akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjungi kota yang juga terkenal sebagai The Honeymoon Mecca untuk masyarakat Vietnam, karena Dalat merupakan satu-satunya daerah di Vietnam yang berudara sejuk sepanjang tahun bagai musim semi. Tak heran kalau pasangan disana banyak yang memilih Dalat sebagai tujuan berbulan madu.
Taxi Dari Bandara Dalat ke Pusat Kota Dalat
Satu yang perlu diingat jika mengunjungi Dalat, adalah jangan lupa untuk mencari tahu tentang tarif transportasi dari bandara menuju ke pusat kota. Sebelum perjalanan ke Dalat saya tidak sempat browsing, karena merasa yakin di Vietnam taxi tidak terlalu mahal. Ternyata salah besar! Begitu keluar bandara saya langsung naik taxi yang menunggu di depannya. Dengan jarak ke pusat kota Dalat sekitar 30 km yang melewati bukit-bukit dan hutan-hutan pinus, alhasil harus rela merogoh kantong sebesar 500,000 Dong (sekitar Rp. 250,000). Padahal jika kita membeli voucher taxi yang dijual dicounter setelah pengambilan bagasi, hanya perlu membayar 200,000 Dong (sekitar Rp. 100,000) saja. Atau jika ingin lebih murah lagi, bisa memilih naik shuttle busseharga 40,000 Dong per-orang (sekitar Rp. 20,000).
Sempat menyesal juga karena harus membayar biaya taxi yang lebih mahal, namun kesejukan udara kota Dalat bisa membuat rasa kesal itu lenyap seketika. Sajian lampu kota warna-warni dengan satu menara bercahaya mirip seperti miniatur Eiffel sungguh memikat. Menara ini ternyata terletak di samping kantor pos utama, yaitu Buu dien tinh Lam Dong atau terkenal juga sebagai ‘little Paris’. Lampu-lampu kota terpantul dengan indah di danau Xuan Huong yang membentang di tengah kota. Ada beberapa resto dan kafe populer yang terletak di sekitar danau ini. Di tengah danau kita bisa bersantai naik perahu kayuh berbentuk angsa, mengingatkan saya pada tempat-tempat wisata di Indonesia pada tahun 70-80′an.
Pada malam hari berkunjung ke Dalat Night Market adalah sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Seperti pasar malam pada umumnya, segala macam barang dijual disini termasuk pernak-pernik untuk oleh-oleh. Di dekat night market bisa bersantap malam di kafe-kafe yang tertata rapih di jalan menuju bukit, atau juga bisa santai menikmati roti baguette (roti khas Perancis), jagung bakar, baso dan sosis panggang atau telur rebus di pedagang pinggir jalan yang menjajakan dagangannya di salah satu sisi danau. Selain itu yang menarik perhatian saya adalah adanya tempat-tempat penyewaan sepeda tandem (sepeda bertempat duduk dua) di sekitar danau dan dekat pasar malam. Mengayuh sepeda berdua dengan pasangan, menikmati udara sejuk kota kecil yang romantis ini sungguh suatu pengalaman tak terlupakan.
Berwisata ke Dalat, Kota Bulan Madu Yang Populer di Vietnam
keren tempat wisatanya pengen juga pergi kesana