Wisata ke Hong Kong dan Macau, Jalan Sendiri Tanpa Tour

Kali ini ada salah satu #KAwan Travelawan, Mas Dion, yang ingin berbagi cerita dari hasil jalan-jalannya ke Hong Kong dan Macau pada bulan Maret 2015 lalu tanpa ikut tour. Memang kalau wisata ke Hong Kong dan Macau sebenarnya tidak terlalu sulit untuk jalan sendiri, karena informasi dan penunjuk jalan di kedua kota ini dilengkapi dengan keterangan Bahasa Inggris, dan keduanya juga memiliki Pusat Informasi Wisata (Tourism Office) yang tersebar di beberapa tempat pusat wisatawan. Misalnya di Hong Kong bisa kamu temui di bandara HKIA, begitu kita akan keluar pintu kedatangan, atau juga di Terminal Ferry Tsim Sha Tsui. Sementara di Macau ada di Macau Ferry Terminal dan juga di Senado Square.

Kalau berniat untuk eksplorasi kedua kota ini sendiri tanpa tour, bisa baca pengalaman dan juga itinerary perjalanan yang bisa kawan-kawan contoh, jika ada rencana untuk menjelajahi kedua kota yang memiliki keunikan masing-masing ini. Terima kasih banyak ya, Mas Dion untuk sharing ceritanya!

* * * * * * *

Perjalanan ke Hong Kong

Perjalanan ke Hong Kong kali ini saya menggunakan Singapore Airlines dengan jadwal penerbangan Jakarta - Singapura (Flight SQ951), berangkat pukul 05.35 pagi dari Jakarta. Karena naik Singapore Airlines, maka penerbangan akan transit dulu di Singapura, sampai di kota ini pukul 08.10 (waktu Singapura), di Terminal 2. Begitu tiba saya langsung ke customer centre, dan minta password wi-fi. Ternyata untuk penerbangan ke Hong Kong, menurut petugas penerbangannya dari Terminal 3, jadi saya menggunakan kereta Airport Transfer untuk pindah terminal, dan langsung menunggu di gate keberangkatan menuju Hong Kong (Flight SQ856), yang berangkat pukul 09.30 dan sampai di Hong Kong 13.30.

Hari Pertama

Begitu sampai di Hong Kong International Airport, langsung antrean panjang di imigrasi Hong Kong menyambut! Walau antrean mengular, tapi sangat tertib. Para petugasnya menggunakan masker dan sarung tangan. Anak kecil diukur suhu tubuhnya menggunakan thermometer infrared. Petugas sangat aktif mengarahkan semua penumpang yang baru turun dari pesawat menuju imigrasi (tidak bisa foto, dilarang oleh petugas). Nanti jangan lupa untuk melihat di layar monitor, di belt nomer berapa kita harus mengambil koper kita.

Setelah mengambil koper, saya langsung mencari counter untuk pembelian kartu Octopus. Harganya HKD 150, dimana HKD 100 bisa digunakan dan HKD 50 sebagai deposit, yang bisa dikembalikan saat kita balikkan kartu tersebut ketika akan meninggalkan Hong Kong. Di bandara wi-fi juga bisa langsung terkoneksi, karena menurut informasi banyak tempat yang menyediakan wi-fi gratis, maka kami memutuskan tidak membeli SIM card lokal.

Begitu semua urusan selesai, kami langsung mencari petunjuk untuk menuju ke terminal bus, petunjuk arahnya sangat jelas. Kami ambil bus jurusan ke Tsim Sha Tsui, yaitu bus A21. Antrean saat itu sangat panjang, tapi tidak terasa karena cuaca mendung dan berangin dingin. Saat naik bus, tinggal tap atau tempelkan kartu Octopus di mesin bersensor di samping supir, dan tarif sebesar HKD 33 langsung terpotong. Koper-koper pun bisa kita bawa masuk ke dalam bus, yang memang sudah disediakan tempat khusus untuk menaruhnya.

Di dalam bus terdapat layar TV yang menginformasikan kita sedang berada di pemberhentian keberapa. Hotel kami, yaitu Guest House Golden Crown, di Nathan Road, Tsim Sha Tsui menurut pihak hotel lokasinya di pemberhentian ke 13. Jadilah kami mulai menghitung sambil melihat-lihat pemandangan yang indah selama perjalanan. Banyak bukit, tumpukan container di dermaga yang sibuk, dan pemandangan laut pun tersaji sepanjang perjalanan dari bandara. Setelah sampai di pemberhentian ke 13, kami langsung dapat melihat Gedung Standard Chartered Bank dan Citibank. Diantara gedung inilah pintu masuk ke Guest House Golden Crown berada. Jika ada rencana menginap disini, dari bandara lebih baik naik bus dibanding MTR, jauh lebih murah.

Untuk menuju ke guest house ini, lift-nya terbagi dua, ada yang berhenti di lantai genap dan ganjil. Karena Golden Crown berada di lantai 5, maka kami memilih lift untuk lantai ganjil. Setelah memberikan print out reservasi hotel, dan bayar tunai untuk menginap 5 malam. Oh ya, kalau misalnya mau minta kartu hotel extra, kita harus deposit HKD 100. Jadi akhirnya kami tetap menggunakan satu kartu saja, karena lumayan juga HKD 100 untuk beli makan atau jajanan.

Kamar hotelnyanya mungil, cukup untuk berdua saja. Dan menurut TravelAwan memang di Hong Kong kamar hotel umumnya kecil-kecil he he. Namun sangat bersih, toilet juga tersedia handuk, 2 tissue gulung. sabun cair dan shampoo. Setiap hari kamar dibersihkan dan diganti handuknya. Ada dipenser air, sehingga bisa hemat tidak perlu membeli minum. Untuk membuat kopi/susu/cereal juga tersedia dispenser air panas. Sangat nyaman menginap di Golden Crown karena lokasi sangat strategis, plus ada wi-fi gratis! Yeayyy!

Karena sudah lapar, maka kami mencari tempat makan, rupanya tidak ada food court di sekitar lokasi kami menginap. Sehingga kami memutuskan makan di Yoshinoya, karena cukup familiar di Jakarta. Yang di Hong Kong ini ada shabu-shabu nya! Namun memang di Hong Kong banyak makanan non halal. Di Yoshinoya pun mayoritas makanannya non halal.

Setelah itu kami siap-siap menuju ke Avenue of Stars. Hanya menyebrang jalan saja dan mengikuti petunjuk arah yang sangat jelas, kami bisa sampai disana. Rombongan turis yang mau kesana pun banyak, jadi tidak perlu takut tersasar. Tujuan kami ke sana adalah untuk melihat Symphony of Lights yang sangat terkenal dan gratis tentunya. Narasi nya untuk hari-hari tertentu menggunakan Bahasa Mandari dan Inggris. Namun sebenarnya sih tidak begitu terlalu terdengar juga karena ramainya suasana. Bisa foto-foto banyak disana dan melihat kapal-kapal yang melintasi.

Malam itu kami sempat mencicipi jajanan octopus panggang disana, harum sekali dan antre juga untuk membelinya. Enak sih, cuma memang agak alot he he. Saat itu Hong Kong diliputi kabut, puncak-puncak gedung yang akan disoroti lampu-lampu berkabut. Namun tidak mengurangi kegembiraan kami akhirnya bisa menonton Symphony of Lights yang dimulai pukul 20.00 waktu Hong Kong. Semua pengunjung berfoto dan sebaiknya sudah berdiri mengambil posisi yang enak untuk melihat laser dan light show ini sebelum keduluan pengunjung lain, karena kebanyakan pada berdiri, jadi harus cari spot yang pas supaya tidak terhalang. Setelah selesai, kami balik ke hotel untuk beristirahat dengan cuaca yang cukup dingin.

Hari kedua

Pagi hari kami beli tiket Disneyland di hotel tempat menginap, karena katanya lebih murah dan tidak perlu antre di counter Disneyland, untuk update harganya bisa ditanyakan langsung ke Golden Crown Guesthouse. Langsung kami mencari MTR jurusan Tung Chung. Caranya dari MTR Tsim Sha Tsui (jalur biru), turun di Stasiun Lai King (ganti jalur oranye) yang menuju ke stasiun akhir Tung Chung. Nanti kita turun di stasiun Sunny Bay, dan ganti MTR khusus ke Disneyland. Memang jujur saja agak membingungkan. Namun kami tidak terburu-buru dan membaca pelan-pelan peta MTR-nya. Walaupun sudah terbiasa dengan moda transportasi di Singapura (bus dan MRT), namun perlu belajar lagi untuk membaca rute MTR di Hong Kong. Kereta khusus untuk menuju Disneyland ini kacanya berbentuk kepala Mickey Mouse dan di dalamnya terdapat sofa melingkar dan pernak-pernik Disneyland. Pegangan tangannya pun berbentuk kepala Mickey Mouse. Suasanya sudah Disneyland sekali.

Kami harus menunggu kereta datang dan ada petugas yang sibuk mengatur agar kami tidak menginjak garis kuning, maksudnya jangan terlalu dekat dengan kereta yang sebentar lagi datang karena berbahaya. Karena semua orang sangat excited sehingga maju-maju untuk melihat kedatangan kereta menuju Disneyland. Begitu sampai langsung disambut dengan lagu-lagu khas Disney dan semua pengunjung berfoto di gerbang Disneyland dan semua spot yang bisa di foto disana. Jam 10 pagi pintu gerbang dibuka, antrean cukup panjang dan sangat tertib, tidak ada yang bersedak-desakan maupun menyerobot. Cuaca mendukung dan tidak ada asap rokok karena dilarang merokok di dalam Disneyland, namun memang disediakan satu tempat khusus jika memang mau merokok.

Setelah menikmati semua atraksi dan semua wahana, waktunya makan, dan makan disana sudah termasuk minum. Sehingga jangan langsung beli minum ketika ditawarkan. Karena setelah bayar, kita akan dipanggil untuk mengambil minuman yang telah disediakan. Seharian di Disneyland, ketika pulang kami menggunakan rute MTR yang sama.

Hari Ketiga

Pagi hari kami sudah membeli tiket feri untuk ke Macau di hotel, Cotai Water Jet, harga tiket PP HKD 290. Dari hotel berjalan menuju MTR Sheung Wan, dan naik ke gedung Shun Tak Centre, dimana di lantai atasnya kami menukarkan tiket tersebut ke counter Cotai Jet dan memilih waktu keberangkatan yang diinginkan. Setelah itu bergegas menuju pintu masuk kapal, siapkan paspor untuk di-cap keluar Hong Kong dan setelah itu memilih tempat duduk di dalam kapal.

Dalam satu jam kami sudah sampai di Macau, harus melewati imigrasi Macau untuk cek kembali paspor, dan setelah itu langsung bergegas mencari shuttle bus menuju ke Venetian Macao yang banyak armadanya. Dan di dalam bus lagi-lagi ada wi-fi gratis lho! :) Selama perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan yang indah dari kota Macau. Dan sesampainya disana, langsung foto-foto di semua spot hotel yang menawan dan sangat besar ini. Di dalam Venetian Macao selain merupakan hotel, juga tentunya ada casino dan mall. Masuk casino pun gratis, kita juga bisa mengambil minuman secara gratis disini. Kalau mainnya sih bayar ya... lumayan bisa menghemat biaya pembelian air minum. Jangan lupa di dalam casino kita dilarang memotret.

Setelah puas mengelilingi semua tempat di dalam dan luar hotel, maka tiba waktunya kembali ke terminal feri Macau untuk kembali ke Hong Kong. Kami naik lagi shuttle bus yang rutenya menuju ke feri terminal tersebut, begitu sampai antrean sudah panjang, dan tiket perlu ditukar dan pilih jam keberangkatan ke Hong Kong. Setelah pengecekan paspor, kami siap untuk berangkat balik ke Hong Kong.

Hari Keempat

Hari ini rencananya adalah ke museum Madame Tussaud. Lagi-lagi tiket dengan mudah bisa kami beli di hotel. Kami membeli yang sudah termasuk paket naik Peak Tram-nya. Dari Tsim Sha Tsui kami naik MTR menuju ke stasiun MTR Central dan keluar di pintu J2. Dari sini untuk mencapai terminal Peak Tram kami harus melewati taman dulu dan kemudian menyeberang jalan, ikuti jalan menanjak sampai ke pintu masuk Peak Tram terminal tempat kita akan naik tram menuju ke The Peak dan museum Madame Tussaud. Untuk naik tram, nanti tiket dimasukkan ke dalam mesin dan kemudian kita ambil kembali. Tenang, biasanya ada petugasnya yang akan membantu kok. Saat naik ke tram harap pelan-pelan saja, karena pasti kebagian tempat duduk. Sudah diatur dan diperhitungkan oleh petugasnya. Sebaiknya duduk di sisi kanan karena pemandangannya lebih menarik.

Sesampainya di atas The Peak, kita bisa langsung masuk ke museum Madame Tussaud dan bisa naik ke lantai atas untuk melihat pemandangan kota Hong Kong dari Sky Terrace-nya. Di lokasi yang sama juga ada museum 4D, banyak restoran dan tempat makan. Namun memang tidak mencantumkan halal atau tidak. Kalau sampai bawa bekal makanan sendiri, di Sky Terrace juga banyak yang duduk-duduk membuka bekal untuk makan siang. Setelah puas mengunjungi museum Madame Tussauds dan kawasan The Peak, kami turun kembali naik tram dan menuju ke stasiun MTR Central dengan cara yang sama seperti pada saat pergi.

Sore harinya kami berniat jalan-jalan dan mencoba naik Star Ferry. Naiknya dari terminal Tsim Sha Tsui yang tidak begitu jauh lokasinya dari Avenue of Stars dan mall Harbourfront. Naik ferinya nyaman, dari Tsim Sha Tsui kita bisa menyeberang ke Central. Sampai disana kita akan disuguhi pemandangan gedung-gedung perkantoran, dan nanti tinggal masuk lewat IFC Mall. Kemudian kami ketemu tram dan mencobanya. Untuk tram yang melintas di jalan raya menuju Causeway Bay ini, kita naiknya dari pintu belakang, dan pas turun bayar di depan. Jauh dekat tarifnya HKD 2.30. Karena mendadak ketemu supermarket Wellcome, yang menurut orang-orang murah dan lengkap, jadilah kami turun dan berbelanja, setelah itu pulang ke hotel menggunakan MTR.

Hari Kelima

Rencananya hari ini mau putar-putar di pusat perbelanjaan sekitar hotel, ke Causeway Bay dan mampir ke resto Indonesia yang terkenal, Rumah Makan Sedap Gurih. Di kawasan Causeway Bay sempat mampir ke IKEA sih... tapi yang disini kecil saja tokonya. Di restorannya pun menunya hanya sedikit, dan kalau makan di tempat kita harus makan sambil berdiri he he. Kalau mau ke IKEA yang lebih besar seperti di Alam Sutera, Tangerang, bisa ke yang di daerah Shatin, tapi lumayan jauh juga dari pusat kota Hong Kong. Lengkaplah akhirnya hari itu eksplorasi pusat perbelanjaan Hong Kong, kami pun balik ke penginapan untuk siap-siap packing, karena besok harus pulang ke Tanah Air.

Hari Keenam

Tidak terasa sudah lima malam kami lewati di Hong Kong dan hari ini adalah saatnya untuk pulang. Nyamannya menginap di Golden Crown Guest House adalah kalau kita mau naik bus untuk ke bandara HKIA, bisa tinggal menyebrang jalan dan menunggu di halte busnya. Perjalanan ke bandara juga lancar, dan naik bus tingkat A21 pun nyaman. Saat tiba di bandara, saya langsung menukarkan tiket Octopus di counter tempat kami membeli pada saat kedatangan di Hong Kong dan setelah itu naik untuk check-in ke counter penerbangan dan proses imigrasi.

Begitulah kurang lebih aktivitas jalan-jalan saya di Hong Kong selama 6 hari 5 malam, tanpa mengikuti tour. Memang keuntungan tidak ikut tour adalah kita bisa lebih santai menikmati tempet-tempat yang dikunjungi. Yang menyenangkan saat wisata di Hong Kong dan Macau seperti yang saya sampaikan juga di depan, segala petunjuknya jelas, jadi kalaupun kita bingung, bisa lihat peta atau tanya ke pusat informasi. Semoga dengan berbagi pengalaman disini juga bisa bermanfaat bagi kawan-kawan. Selamat merencanakan jalan-jalan ke kedua kota yang unik ini ya!

Recent Posts