Yordania adalah negeri yang diberkahi, di arah Selatan negara ini terletak kota Makkah Al-Mukarromah, tempat ibadah umat Islam yang paling tua dan suci di muka bumi. Dan juga tidak jauh dari Madinah Al-Munawwaroh, tempat dimana terdapat Masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW. Yordania memang sarat dengan jejak Nabi dan para Sahabat. Beberapa waktu lalu saya dan kawan-kawan media dari Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi negara ini atas undangan dari Kedutaan Besar Kerajaan Yordania di Jakarta dan Jordan Tourism Board.
Perjalanan kami kali ini memang memiliki tema Jordan – The Land of Faith. Selain mengunjungi tempat-tempat wisata masyurnya seperti Petra, Laut Mati dan Wadi Rum, kami juga berkesempatan untuk wisata religi. Yordania memang merupakan tempat yang paling banyak terdapat makam Nabi dan para Sahabat, kalau dibandingkan tempat-tempat lain di Jazirah Arab. Pada hari kedua, kami berkesempatan untuk mengunjungi makam Nabi Yusha’ bin Nun yang lokasinya tidak jauh dari kota As-Salt. Dan setelah singgah sebentar di kota pertanian ini untuk menukarkan uang (dari Jakarta kami sama sekali tidak bawa Dinar, kalo ngga nuker uang, ngga bisa jajan nanti! Hehehe…), perjalanan dilanjutkan ke lembah atau Wadi Syu’aib, tempat makam Nabi Syu’aib berada.
Di makam tersebut juga terdapat sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Syu’aib. Terletak di propinsi Balqa, di jalan menuju Aghwar Wustho, sekitar 40 km dari ibukota Amman. Nabi Syuaib yang merupakan mertua dari Nabi Musa memiliki nama panjang Syuaib Bin Mikil Bin Yaskhon, diutus oleh Allah SWT kepada penduduk Madyan dan Aikah yang berbatasan dengan Palestina.
Dalam riwayatnya disebutkan bahwa kaum Madyan merupakan pedagang yang ulet, tapi dalam menjalankan perdagangannya mereka tidak jujur dan licik, saat transaksi jual beli mereka suka mengurangi ukuran dan timbangan. Gandum yang harusnya ditimbang 1 kg mereka kurangi, dan mendapatkan keuntungan dari cara menipu tersebut.
Nabi Syu’aib sudah memperingatkan mereka, dan malah ditentang oleh umatnya. Kesalahan kaum Madyan yang paling besar adalah menyekutukan Allah, mengancam untuk mengusir Nabi Syu’aib dan orang-orang yang beriman. Akhirnya sebagai hukuman, Allah menghancurkan kaum Madyan dengan bencana. Pertama kaum Madyan diberi azab melalui udara panas yang membakar kulit, bangunan dan pohon tidak cukup untuk mereka berteduh. Kemudian Allah mendatangkan gumpalan awan gelap, dan kaum Madyan pun menghampiri awan tersebut untuk berteduh. Mereka berdesak-desakan di bawah awan itu. Saat semua penduduk sudah terkumpul, Allah menurunkan petir dengan suaranya yang sangat keras di atas mereka, dan saat itu juga Allah menimpakan gempa bumi, membinasakan seluruh kaum Madyan yang menentang-Nya. Nabi Syu’aib dan pengikut-pengikutnya yang beriman diselamatkan.
Nama Nabi Syuaib disebut sebanyak 17 kali dalam Al-Quran yaitu dalam Surah Al-A’raf, Hud, As-Syu’ara’ dan Al-Ankabut.
Siang itu kami tiba di makam yang sudah direnovasi dan terletak di dalam salah satu ruangan di masjid yang besar ini. Di tengah pelatarannya terdapat sebuah kubah kecil yang sepertinya merupakan tempat untuk mengambil air (water fountain). Makam Nabi Syu’aib berada di satu ruangan dengan langit-langit tinggi, dan ditutupi oleh kain beludru berwarna gelap yang disulam dengan benang emas.
Satu per satu para peziarah lain datang mengunjungi makam. Suasana khusyu sangat terasa di kompleks yang cukup megah ini. Setelah mengumpulkan cukup foto dan wawancara untuk dokumentasi, kami sempat sholat di masjidnya. Udara musim dingin yang sejuk menerpa kami saat berjalan balik ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Masih banyak lagi tempat-tempat menarik lainnya yang akan kami kunjungi selama satu minggu di Yordania. Jangan lupa baca cerita lainnya seputar Yordania di blog travelawan.com.
