Lanjut lagi cerita-cerita tentang perjalanan ke Yordania, yuk! Atas undangan dari Kedutaan Besar Kerajaan Yordania di Jakarta dan Jordan Tourism Board, saya bersama teman-teman lain dari beberapa media di Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi negara ini. Dan sesuai dengan tema kunjungan kali ini, Jordan – The Land of Faith, maka selain berkunjung ke tempat-tempat wisata populer di Yordania, kami juga dapat kesempatan untuk kunjungin tempat bersejarah yang berhubungan dengan peradaban dan agama-agama besar yang berkembang di Yordania.
Walaupun 92% penduduknya memeluk agama Islam, namun sebagai negara yang berlokasi di pusat peradaban awal dunia, juga terdapat banyak situs yang berhubungan dengan agama Kristen di negara ini. Salah satunya adalah tempat pembaptisan Bethany Beyond the Jordan (Al-Maghtas) di Sungai Jordan berbatasan langsung dengan Israel, yang dipercaya sebagai tempat pembaptisan Yesus Kristus. Dalam Alkitab disebutkan bahwa Nabi Isa atau Yesus sekitar tahun 30 Masehi melintasi daerah sungai ini dalam perjalanannya dari Nazareth ke Baysan, dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sini.
Kami datang mengunjungi situs Bethany Beyond the Jordan di ujung hari kedua kunjungan kami, sebelum menuju ke Laut Mati. Saat memasuki kawasan yang berbatasan langsung dengan Israel ini bus kami berhenti sebentar di satu pos penjagaan, dan Ramzi – tour guide kami sempat turun sebentar berbicara dengan petugas. Saya sibuk lihat ke kiri dan kanan bus, ternyata terlihat banyak kubah dan menara lonceng gereja di kejauhan. Menurut Ramzi di daerah ini memang ada lebih dari 25 gereja, baik Kristen maupun Katolik. Bahkan masih banyak lagi gereja yang bakal dibangun.
Waktu memasuki daerah ini suasana emang kelihatan sepi, rasanya seperti masuk ke suatu kawasan militer. Karena daerah perbatasan, emang ada beberapa prosedur militer yang harus dipatuhin, diantaranya kita ngga boleh foto atau ambil gambar video para petugas. Sesampainya di sebuah parkiran luas, baru deh kelihatan banyak mobil yang parkir dan pengunjung lainnya yang umumnya adalah orang bule asal Amerika Serikat dan berbagai negara Eropa.
Ada satu bangunan semacam loket, yang disampingnya terpampang papan dengan tulisan besar yang menyatakan bahwa situs baptis Bethany Beyond the Jordan yang luasnya 294.155 hektar, sebagai tempat Yesus dibaptis dan kawasan bersejarah pilgrimage (perjalanan suci) umat Kristen, tercatat masuk ke dalam daftar UNESCO World Heritage di tahun 2015.
Sebelumnya emang boleh dibilang situs pembaptisan Yesus ini sempat di klaim dua negara, Yordania dan Israel. Tapi sejak tahun 2015 itulah UNESCO secara resmi menetapkan bahwa situs tersebut ada di wilayah Yordania. Berdasarkan ekskavasi di daerah ini, ditemukan mozaik dari gereja tua yang dibangun di lokasi pembaptisan dan beberapa temuan literatur lainnya, yang akhirnya dipercaya bahwa disinilah tempat pembaptisan Yesus, seperti diceritain di Alkitab Perjanjian Baru.
Dari area parkiran luas itu kami masih harus berjalan kaki lagi melewati jalur jalan kecil yang telah diberi atap, dengan pemandangan pohon-pohon cemara dan bugenvil yang berbunga indah di sepanjang jalan menuju sungai. Terus terang tadinya di bayangan saya Sungai Jordan itu besar, tapi setelah melihat aliran sungainya dari atas ternyata ngga terlalu besar, lebarnya cuma sekitar tiga meter. Setelah jalan kaki sekitar 15 menit, akhirnya kami sampai di sebuah gereja dengan kubah emas. Inilah gereja Yunani Ortodoks St. John the Baptist.
Ngga berapa jauh dari gereja ini, kami sampe di tepian Sungai Jordan. Tempat baptis di sisi Yordania ini berhadapan langsung dengan tempat baptis yang masuk ke wilayah Israel. Di sungai tersebut ada semacam pembatas dari bola-bola plastik terapung seperti yang biasa kita lihat di kolam renang, nandain wilayah baptis masing-masing negara. Yang pasti petugas keamanan juga terus mengawasi, jangan sampai ada jemaat yang melewati batas tersebut. Beberapa dari rombongan kami yang beragama Kristen langsung masuk ke air merendamkan kaki dan cuci muka di sungai ini, sambil diwawancara sama anggota rombongan yang reporter NET TV.
Sore itu sebelum matahari terbenam, kami sibuk berfoto-foto di area sekitar dan dalam gereja, beberapa teman juga membeli cenderamata yang dijual di Gereja Yohanes Pembaptis. Pastinya ini merupakan suatu pengalaman yang sangat diidamkan oleh kawan-kawan Nasrani untuk bisa datang ziarah kesini. Bagi saya sendiri sungguh ini juga pengalaman yang luar biasa, bisa berkunjung dan melihat langsung Sungai Jordan yang dulu ada di dalam pelajaran agama, saat saya sekolah di sebuah SMP Katolik.
Bagi kawan-kawan Nasrani, kalau wisata ke Yordania jangan sampe lewatin kesempatan untuk singgah ke situs Bethany Beyond the Jordan, yang jaraknya sekitar sepuluh kilometer dari tempat wisata populer Laut Mati (Dead Sea).
