Saya selalu tertarik untuk mengunjungi restoran yang menyajikan menu masakan Penang sejak dulu. Entah karena memang cocok dengan lidah atau mungkin juga saya termasuk orang yang bukan pembosan jika sudah menyukai sesuatu. Jika ditanya menu favorit, saya akan menjawab curry mee! Mie kari Penang memang menggiurkan, berkuah santan yang gurih kemerahan dilengkapi potongan daging ayam, telur dan dilengkapi topping udang besar.
Mendengar nama Penang, selain jalan-jalan, memang yang langsung terbayang adalah wisata kulinernya. Hal yang mendorong wisatawan mancanegara, termasuk saya, untuk menjejakkan kaki ke negeri ini adalah karena ingin mencicipi langsung makanan-makanan yang selama ini hanya bisa dirasakan di restoran-restoran yang ber-label Penang.
Mendengar nama Penang, selain jalan-jalan, memang yang langsung terbayang adalah wisata kulinernya. Hal yang mendorong wisatawan mancanegara, termasuk saya, untuk menjejakkan kaki ke negeri ini adalah karena ingin mencicipi langsung makanan-makanan yang selama ini hanya bisa dirasakan di restoran-restoran yang ber-label Penang.
Pernah mendapatkan gelar “The Best Street Food in Asia” yang diberikan oleh majalah TIME pada 2004, adalah bukti kalau Penang memang destinasi yang patut dikunjungi untuk berwisata kuliner. Di Penang kita bisa memanjakan lidah dengan menikmati citarasa Cina, Melayu, India, sampai Thailand.
Penang yang terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia dahulu lebih terkenal dengan nama Pulau Pinang. Dan, pada 7 Juli 2008 daerah Georgetown di negara bagian Malaysia ini akhirnya berhasil masuk ke dalam daftar situs UNESCO World Heritage dengan tebaran bangunan-bangunan tuanya yang membawa Anda melayang ke masa lalu. Arsitektur bergaya Cina, Melayu dan Eropa berpadu bersisian.
Sesampainya di Penang International Airport yang berada di daerah Bayan Lepas, Anda dapat mencapai daerah seputar Georgetown dengan waktu tempuh sekitar 20 sampai 30 menit menggunakan taksi atau juga bisa naik bus umum. Harga tiket bus hanya RM 2.70 atau sekitar Rp 8.000.
Nah, kebanyakan orang yang berkunjung ke Penang memiliki tujuan untuk berwisata kuliner. Di segala penjuru Penang Anda bisa menemukan kedai kopi, restoran, dan hawkers (pedagang kaki lima) yang menjual makanan khas Penang seperti Asam Laksa (berbeda dengan laksa pada umumnya yang bersantan, Asam Laksa ini lebih terasa seperti bumbu rujak), Char Kway Teow (kwetiau yang umumnya disajikan dengan udang) atau juga Penang Prawn Mee.
Serasa tidak ada rasa kenyang, setelah mencicipi makanan berat rasanya ingin cepet-cepat melahap berbagai macam hidangan pencuci mulut. Mulai dari kue-kue tradisional seperti Apom (kue apem), Teochew Cendul (cendol), sampai Rojak.
Pasti Anda sudah bisa menebak kalau Rojak ini tak lain adalah rujak, tapi di Penang versinya agak berbeda. Potongan buah-buahan ini disiram dengan bumbu gula aren dan petis yang pekat. Ternyata di dalamnya juga terdapat potongan tahu dan cumi-cumi. Kalau ditanya soal rasa, ehm… tentu Anda juga akan kaget begitu mengunyah potongan cumi-cumi atau tahu dengan bumbu rujak yang manis. Ramai rasanya!
Untuk mendapatkan street food yang paling populer Anda bisa mengunjungi Gurney Drive. Lokasinya berdekatan dengan Gurney Plaza yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Penang. Segala macam masakan Penang tersedia disini. Anda tinggal pilih mulai dari beragam masakan mie sampai seafood segar dan jajanan pencuci mulut lainnya. Selain itu, Anda juga bisa mencari alternatif lain di lokasi-lokasi kuliner yang berada di seputar Penang, yaitu di Pulau Tikus, Penang Road, Chulia Street atau Lorong Baru (New Lane).
Selain daya tarik akan kulinernya, Penang juga memiliki berbagai tujuan wisata yang tidak kalah menarik, seperti Kek Lok Si Temple yang wajib Anda kunjungi. Kuil ini mulai dibangun pada 1890. Sekitar tahun 1930, pagoda tujuh tingkat yang dinamakan Pagoda of 10.000 Buddhas yang berada di kompleks ini selesai dibangun dan menjadi daya tarik khas kuil dan tempat wisata ini. Di bukit bagian atas kuil, sejak 2002 lalu juga berdiri patung perunggu raksasa Dewi Kuan Yin, setinggi lebih dari 30 meter.
Satu lagi tempat tujuan wisata yang menurut saya sangat spektakuler adalah kereta yang ada di Bukit Bendera atau Penang Hill. Dimana kita akan menaiki bukit setinggi 700 meter dari permukaan laut dengan menggunakan kereta yang menanjak 45 derajat dan memakan waktu sekitar 25 menit untuk mencapai puncaknya. Sungguh perjalanan yang unik dan menarik. Tarif kereta pergi-pulang RM 30 (sekitar Rp. 90,000). Saya tidak menyangka jalur kereta seperti ini bisa saya temukan di Penang.
Kota Penang yang dapat dinikmati selayang pandang dari puncak bukit, memang mematri kenangan tersendiri di hati. Perpaduan budaya yang unik di bangunan-bangunan dan makanan-makanan khasnya, membuat ingin menikmati kembali!
haloo… mau tny, sya ad rencana ke KL,penang, dan malaka. utk penang 1hari ckup ya? qpa lbh baik menginap smalam?
dr george town ke kuil kek lo si itu jauh? transportasi pakai apa? kalau k penang hills? makasi
Halo kak Catherine,
Ke Penang setidaknya nginap 1-2 malam ya… apalagi kalo mau ke kuil Kek Lok Si. Terakhir sih saya naik bus hop-on hop-off. Jadi memang ini bus wisata untuk keliling Penang. Sekarang udah ada Grab/Uber juga. Naik bus umum juga ada – ke Kek Lok Si naik bus no. 203 atau 204 tujuan Air Itam. Ke Penang Hill juga naik bus no. 204. Jadi terserah nyamannya naik apa.
Kalo ke Malaka bisa aja cuma pergi-pulang dari Kuala Lumpur, karena kotanya lebih kecil.
Salam,
Awan
sipppp