Berbeda dengan Ho Chi Minh City yang kental dengan sentuhan arsitektur Perancisnya, Hanoi sebagai ibu kota Vietnam menyajikan pemandangan yang berbeda. Pengaruh arsitektur Cina sangat dominan terasa dan kawasan kota tua yang tidak pernah mati, The Old Quarter.
Kawasan ini terjaga dengan baik. Memberikan nuansa tersendiri dengan jalan-jalan sempitnya, bangunan dengan perpaduan antara arsitektur kolonial dan Cina, serta danau dan taman-tamannya yang membuat kita tidak bosan melangkahkan kaki untuk menyusurinya.
Suasana The Old Quarter selalu hidup, ramai dengan motor-motor yang berlalu lalang, toko-toko dan para pedagang pinggir jalan, serta tak ketinggalan turis dari segala penjuru dunia. Menjelajahi daerah yang dipadati rumah-rumah yang terkenal dengan sebutan tunnel houses, rumah terowongan karena memang bentuknya yang sempit dan memanjang ke dalam.
Kesibukan di daerah ini sudah terasa dari saat matahari terbit, para penduduknya sibuk keluar rumah berolahraga. Badminton boleh dibilang sebagai olahraga favorit di sini. Juga kesibukan di kedai-kedai penjual sarapan dan kopi di pinggir jalan yang mulai disinggahi oleh para pelanggannya. Memang sungguh nikmat membuka pagi dengan segelas kopi Vietnam.
Daerah Old Quarter juga menjadi surga bagi para fotografer yang ingin mengabadikan aktivitas sehari-hari masyarakat Hanoi dan bangunan-bangunan bersejarahnya, seperti St. Joseph’s Cathedral yang dibangun pada masa kekuasaan Perancis tahun 1886. Gereja berasitektur neo-Gothic dan berwarna suram ini berdiri tegak menghiasi kota. Dan setiap jam siap mendentangkan loncengnya.
Sementara daya tarik utama Old Quarter boleh dibilang adalah Hoan Kiem Lake, danau yang dipercantik dengan pagoda kecil yang dinamakan Turtle Tower di tengah-tengahnya. Taman di sekitar danau menjadi tempat yang nyaman untuk duduk-duduk santai menikmati kota dan tidak pernah sepi pengunjung dari pagi hingga malam.
Di seberang danau, Anda bisa menemukan Thang Long Water Puppet Theater yang terkenal dengan pertunjukan water puppet-nya. Itu merupakan pertunjukan panggung boneka unik, karena boneka-boneka yang memainkan sebuah lakon tidak tampil di atas panggung, tetapi di sebuah kolam. Atraksi ini diiringi oleh alunan musik tradisional yang dimainkan para musisi dan penyanyi serta diselingi oleh lawakan-lawakan. Jangan takut tidak mengerti jalan ceritanya, karena akan disertai narasi dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Di seputar Hanoi, masih banyak lagi tempat-tempat lain yang wajib Anda kunjungi, seperti Ho Chi Minh Mausoleum di Ba Dinh Square, bangunan yang merupakan makam, tempat jenazah Ho Chi Minh yang telah dibalsem terbaring. Kita juga akan melewati Hanoi Flag Tower, menara setinggi 33 meter yang menjadi simbol kota sejak tahun 1812.
Kunjungi juga Temple of Literature, yang merupakan universitas nasional tertua di Vietnam, dibangun pada masa pemerintahan raja Lý Nhân Tông di tahun 1076.
Jika Anda pernah mendengar nama ‘Hanoi Hilton’, ini adalah julukan untuk Penjara Hoa Lo yang pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1987 dengan judul ‘The Hanoi Hilton’. Penjara ini digunakan oleh tentara Vietnam Utara untuk menahan tawanan perang Amerika Serikat di masa Perang Vietnam, dimana mereka disiksa dan diinterogasi. Walaupun kini telah menjadi museum, tapi suasana mencekam masih dapat kita rasakan dari melihat benda-benda koleksi museum, foto-foto sampai diorama yang menggambarkan kesengsaraan yang dialami para tahanan di penjara yang juga terkenal dengan julukan Hell’s Hole alias lubang neraka ini.
Menjelajahi kota Hanoi yang mempertahankan kelestarian kawasan kota tuanya dan mengunjungi situs-situs bersejarah, merasakan kenikmatan kopinya, ditambah dengan berwisata kuliner, membuat ingin mencicipi pengalaman ini lagi.